Minggu, 17 Oktober 2010

Puisi-Puisi M. Badrus Alwi

BAYANG REFORMASI JIWA

Lautan materi mengajari diri
merenungi pengalaman diantara pegunungan
yang menjadi angan-angan sampai sekarang

Betapa kelam warna jiwa ini, dulu
setelah jatuh kedalam jurang

Duh betapa salahnya
raga ini telah berada di goa penuh murkaNya
yang gelap penuh perangkap

Namun bersyukur
masih sempat teringat sejarahku
melewati lembah duri yang sakiti diri
menuju penjuru pelangi
ingatan inilah pengingat untuk bertaubat

Supaya jiwa segera membuka jerat ingatan
inilah yang menyadarkan diri dari lalai

Menciptakan sebuah renung penyesalan di setiap fi’li
ku coba menembus ketakutan
menebus kesalahan
untuk menghembus nafas taubat
dengan berjalan ke alam damai
mencari reformasi jiwa yang terbengkalai
menuju cahaya di mulut goa
mencari penerangan untuk menyumbat tempat cela
menghapus dosa, untuk mereformasi jiwa
Bertaubat padaNya.


DEMI CINTA

Jikalau kau entahi cinta ini
Dengan tanya mana bukti
Namun kau taruh cintamu di langit tertiggi
Ku akan terbang mengambil bayang-bayang damai
Yang melayang terbentang dalam mimpi
Di bimasakti yang sepi
Meski ku kan sukar menggapai tuk cari cintamu

Jikalau kau entahi cinta ini
Dengan tanya mana bukti
Namun kau taruh cintamu di laut lepas
Ku akan menyelam dalam-dalam di lautan luas
Berenang datang di tempat tanpa alas
Di tengah laut tanpa ada gas
Meski ku kan sukar bernafas,
ini demi cinta yang telah membekas

Jika kau entahi cinta ini
Dengan tanya mana bukti
Namun kau taruh cintamu di dasar bumi
Ku akan menggali sampai ke inti
Dengan harapan intan pengalaman penelitian berbudi
Sebagai tanda pengorbanan abdi
Meski ku kan sukar masuk bumi, tuk temukan cintamu
Semua sukar kan kulalui demi cinta.



DIRIKU DAN DIRIMU

Belum kenal, namamu banyak kudengar dan kuucap
Belum ketemu, wajahmu sudah terenung dipikiran dan tertancap
Belum cinta, diriku sudah berharap
Segalanya ada secara tiba-tiba

Dari awal, ku sudah terpesona
Dari ucapan, dirimu ku puja
Dari pertemuan, ku berkata tentang rasa
Dari pengorbanan, ku buktikan ungkapan cinta
Segala ada tanpa hirau waktu, tiba-tiba ada

Matamu memandangku, hatiku berdebar-debar
Cinta kau utarakan, rasa senang menyebar
Tanganku kau pegang, tubuhku gemetar
Bapakmu datang, bubarr.....!!



SETETAS EMBUN CINTA

Suci
Bersih
Nan alami
Menjatuhi
Bunga melati yang tumbuh
Dalam hati ini
Setiap pagi pertemuan
Menyejukkan perasaan
Membasahi
Daun-daun sukma jiwa
Dengan tanpa henti
Hingga siang perpisahan tiba
Sejuk
Segar
Saat kau sentuh
Saat kau jatuh ke tubuh.



LILIN KEMARIN

Lambaian sapaan ke atas
Bergemulai mendamai hati
Kerelaan ketetapan abdi
Membuat tangismu habis
Mewujudkan bayang dengan tiadakan ragamu sendiri
Meluluh tubuh sendiri
Menghapus kelam malam
Bulatkan suasana samar beredar
Mengupas titik gelap yang bebas
Tampakkan cahaya dalam malam
Yang mesrah, mendesah arah pikiran
Nyala lilin di tengah gelap
Kesetiaan penerangan yang tiada harap balas
Mencerai berai rayap gelap
bersama sinar sabar rembulan
Membantu indra utuh menatap
Menghadap pada segi-segi tetap
Menemani diri di sunyi, kemarin.



HMM

Hmm...
Mulut tertutup melebar
Degum senyum keluar
Melintang seperti garis bujur
Di dalam diam syukur
Melihat ceria disana, memanggil
Menarik bayangan ikut serta
Begitulah gerak itu mengertak
Menyentuh rangsangan otak kanan
Memukul mulut merangkul aura
Memikul sudut riang yang terhanyut
Di susul usul yang tertahan
Entah ada dimana
Di dalam genggam atau di bawah jeram
Terbelit sulit merubahn senyum bisu
Yang diam tanpa merubah kata
Tak wujudkan menarik raga
Begitu hentikan bayangan hampa



KATA-KATA BUATKU

Pagi, siang, sore, malam
Menjadi saksi kelam
Yang tertutup sayap kegembiraan
Menghilang begitu saja di depan mata

Yang seharusnya ada, menjadi tiada
Karna yang ada tertimbun daun kerang busuk
Firasat mutiara-mutiara yang dilindungi
Hanyalah logika yang tersesat

Sehingga semua kata yang datang
Seperti cahaya di antara bayang-bayang
Selalu meragu hanya bagiku, yang tahu
Dan anggapmu selalu keliru

Kata-kata indah, buatku malu
Semua kira, madu diriku
Hingga orang ini seperti musnah
Kata-kata pujian, buatku ketakutan
Gerak rusak ini bagi kalian hiburan
Padahal sesalku telah perlihatkan

Semua berubah setelah cahaya menghilang bersama bayangannya
Kata-kata kasar, buatku sadar
Ikhtiar tanpa nalar ini
Akarnya menjalar keluar
Kata-kata kecewa, buatku besalah
Sangka-sangka menopang murka
Adalah suara payah kepercayaan
Segala kira, yang seperti hiburan
Melayang terbang menghilang

===========
M. BADRUS ALWI adalah siswa MA AL-ANWAR Paculgowang. Santri Pondok Pesantren AL-ANWAR Paculgowang, lahir di Sumobito Jombang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A. Azis Masyhuri A. Jabbar Hubbi A. Muttaqin A. Rego S. Ilalang A. Syauqi Sumbawi A.H. J Khuzaini A.S Laksana A’Syam Chandra Manthiek Aang Fatihul Islam Abdullah Alawi Abdurrahman Wahid Aditya Ardi Nugroho Afrizal Malna Afrizal Qosim Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Mulyadi Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Riadi Agus Sulton Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Saifullah Ahmad Yulden Erwin Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Idris Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Ali Rif’an Amien Kamil Andhi Setyo Wibowo Andry Deblenk Anggi Putri Anindita S. Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Arie MP Tamba Arisyntya Hidayah Artikel Ary Nugraheni Asarpin Ayu Nuzul Balada Beni Setia Benny Benke Berita Binhad Nurrohmat Budaya Bung Tomo Bustanul Arifin Catatan Catullus Cerbung Cerkak Cerpen Chamim Kohari Choirul Cucuk Espe Dami N. Toda Daru Pamungkas Denny JA Denny Mizhar Devi M. Lestari Dhenok Kristianti Dian DJ Dian Sukarno Didin Tulus Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djoko Saryono Dody Yan Masfa Donny Darmawan Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Permadi Emha Ainun Nadjib Endah Wahyuningsih Esai Esti Nuryani Kasam Eva Dwi Kurniawan Evan Gunanzar Fahrudin Nasrulloh Fairuzul Mumtaz Fajar Alayubi Fanani Rahman Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathoni Mahsun Fathurrahman Karyadi Fathurrochman Karyadi Fathurrozak Felix K. Nesi Forum Sastra Jombang Galuh Tulus Utama Gandis Uka Geguritan Gol A Gong Gombloh (1948 – 1988) Grathia Pitaloka Gus Noy Gusti Eka Hadi Napster Hadi Sutarno Halim HD Hamka Hamzah Tualeka Zn Hardy Hermawan Hasnan Bachtiar Hawe Setiawan Hilmi Abedillah Hudan Hidayat Husnul Khotimah Ignas Kleden Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imas Senopati Indria Pamuhapsari Irwan J Kurniawan Isbedy Stiawan Z.S. J Anto Jamal Ma’mur Asmani John H. McGlynn Jombangan Junaedi Kalis Mardiasih Kardono Setyorakhmadi Kasnadi Kemah Budaya Panturan (KBP) KetemuBuku Jombang Ki Ompong Sudarsono Kiki Mikail Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Kritik Sastra Kurniawan Junaedhie Latief Noor Rochmans Liestyo Ambarwati Khohar M Rizqi Azmi M. Aan Mansyur M. Abror Rosyidin M. Badrus Alwi M. Lutfi M. Shoim Anwar Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Mardiansyah Triraharjo Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Marjohan Massayu Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Mh Zaelani Tammaka Miftachur Rozak Muhamad Taslim Dalma Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Antakusuma Muhammad Muhibbuddin Muhammad Yasir Mukadi Mukani Munawir Aziz Musfeptial Musa Nawa Tunggal Nawangsari Niduparas Erlang Nikita Mirzani Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nur Chasanah Nurel Javissyarqi Ocehan Oei Hiem Hwie Oka Rusmini Opini Padhang Mbulan Paguyuban Ludruk Karya Budaya Mojokerto Parimono V / 40 Plandi Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Gus Dur Prosa Puisi Purwanto Putu Wijaya R Giryadi Raedu Basha Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rama Prambudhi Dikimara Ramadhan Al-yafi Rasanrasan Boengaketji Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Resensi Reyhan Arif Pambudi Ribut Wijoto Robin Al Kautsar Rodli TL Rony Agustinus Rudi Haryatno Rumah Budaya Pantura (RBP) S. Arimba S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sajak Salamet Wahedi Samsudin Adlawi Sasti Gotama Saut Situmorang SelaSAstra Boenga Ketjil Selendang Sulaiman Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Silka Yuanti Draditaswari Siti Sa'adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Soesilo Toer Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sugito Ha Es Suharsono Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syamsudin Walad T Agus Khaidir Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Eska Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tri Wahyu Utami Ulfatul Muhsinah (Oshin) Umar Fauzi Ballah Universitas Jember Virdika Rizky Utama Vyan Tashwirul Afkar W.S. Rendra Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Jengki Sunarta Wong Wing King Yanuar Yachya Yudhistira Massardi Yusuf Suharto Zainuddin Sugendal Zamakhsyari Abrar