Aang Fatihul Islam
Di lembah yang indah itu
Hatiku berbisik begitu mengusik
Keluar dari urat nadiku dan melayang
Terbang ke puncak lembah Pandalawangi
Kenapa begitu banyak pertanyaan berjajar-jajar
Dalam phone-pnone tanda tanya yang mengantri serentak
Layaknya barisan pasukan semut di padang ilalang
Tanpa adanya jawaban yang jelas dan pasti
Di atas lembah pandalawangi
Aku melihat burung-burung beterbangan
Tak lagi meliuk-liuk indah di angkasa
Nyanyian burungpun begitu sumbang
Seakan ada goresan luka yang begitu dalam
Pepohonanpun mulai enggan merindangkan daun-daunnya
Untuk sekedar memberikan keteduhan
Dan udara yang segar di sekitarnya
Gunung seakan mulai muak dan ingin segera
Mengeluarkan isi yang ada di perutnya
Apa jadinya manusia dan binatang
Ketika sudah tidak ada hubungan yang harmonis
Sudah tidak ada hubungan emosional
Dan saling memiliki satu sama lain
Kenapa yang ada sikap acuh dan keindividuan yang mengekar?
Aku begitu rinduh dengan keelokan alam
Aku begitu rinduh dengan kesegaran dan rerindangan pepohonan
Aku begitu rinduh dengan kicauan burung yang begitu berirarama
Hatiku berkelabut berdiskusi bersama alam
Membawa pesan dari Tuhan
Yang diwakilkan lewat desahan alam di bumi
yang lama terpendam oleh fatamurgana
yang begitu memukau dan
memburamkan kejernihan jiwa dan hati
jiwa yang berada diantara puing-puing keburaman
dalam kenikmatan-Nya yang tiada batas
Di lembah yang indah itu
Hatiku berbisik begitu mengusik
Keluar dari urat nadiku dan melayang
Terbang ke puncak lembah Pandalawangi
Kenapa begitu banyak pertanyaan berjajar-jajar
Dalam phone-pnone tanda tanya yang mengantri serentak
Layaknya barisan pasukan semut di padang ilalang
Tanpa adanya jawaban yang jelas dan pasti
Di atas lembah pandalawangi
Aku melihat burung-burung beterbangan
Tak lagi meliuk-liuk indah di angkasa
Nyanyian burungpun begitu sumbang
Seakan ada goresan luka yang begitu dalam
Pepohonanpun mulai enggan merindangkan daun-daunnya
Untuk sekedar memberikan keteduhan
Dan udara yang segar di sekitarnya
Gunung seakan mulai muak dan ingin segera
Mengeluarkan isi yang ada di perutnya
Apa jadinya manusia dan binatang
Ketika sudah tidak ada hubungan yang harmonis
Sudah tidak ada hubungan emosional
Dan saling memiliki satu sama lain
Kenapa yang ada sikap acuh dan keindividuan yang mengekar?
Aku begitu rinduh dengan keelokan alam
Aku begitu rinduh dengan kesegaran dan rerindangan pepohonan
Aku begitu rinduh dengan kicauan burung yang begitu berirarama
Hatiku berkelabut berdiskusi bersama alam
Membawa pesan dari Tuhan
Yang diwakilkan lewat desahan alam di bumi
yang lama terpendam oleh fatamurgana
yang begitu memukau dan
memburamkan kejernihan jiwa dan hati
jiwa yang berada diantara puing-puing keburaman
dalam kenikmatan-Nya yang tiada batas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar