Aang Fatihul Islam
Lantunan musik mengheningkan alam fikiranku
Teraju membingkai karma mahadharmaku
Ketenangan aliran sungai yang jernih
Menusuk dalam kamufase sanubariku
Pepohonanpun menuntun ranting-rantingya
Untuk bergoyang dan bernyanyi
Dalam kelembutan aliran air yang berjalan
Bagaikan mesin penenun yang sedang berlari
Dalam keramaian ini hatiku membisu
Dalam keramaian ini otakku diam berfikir
Dalam keramaian ini mataku terpejam
Dalam keramaian ini nafasku tehenti
Hatiku terbimbing untuk merasakan udara senja
Dibalik serpihan udara senja yang indah
Pacet, 27 April 2009
Lantunan musik mengheningkan alam fikiranku
Teraju membingkai karma mahadharmaku
Ketenangan aliran sungai yang jernih
Menusuk dalam kamufase sanubariku
Pepohonanpun menuntun ranting-rantingya
Untuk bergoyang dan bernyanyi
Dalam kelembutan aliran air yang berjalan
Bagaikan mesin penenun yang sedang berlari
Dalam keramaian ini hatiku membisu
Dalam keramaian ini otakku diam berfikir
Dalam keramaian ini mataku terpejam
Dalam keramaian ini nafasku tehenti
Hatiku terbimbing untuk merasakan udara senja
Dibalik serpihan udara senja yang indah
Pacet, 27 April 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar