Sabrank Suparno
*(Ketika kota Bagdad dikepung oleh tentara Jengiz Khan, dan umat jatuh nyalinya, justru)
**(seorang sufi buta turun ke pasar, menyampaikan khotbah yang membakar)*
***)Denyar beribu tanya.
Pernahkah kita sejenak saja berfikir tentang apa arti Indonesia? Siapa yang awal sekali memberi nama Iandonesia? Apakah nama itu benar-benar sesuai dengan karakter jiwa yang dicita-citakan Nenek Moyangnya saat mereka menimang anak cucu cicitnya kelak? Apakah nama itu kebanggaan Ayah-Bundanya yang tau persis darah dagingnya? Atau sandainya bayi dalam kandungan dapat berbicara, apakah bayi kecil Indonesia ini setuju kalau dirinya dijuluki dengan panggilan itu?
Lantas bagaimana jika nantinya perkembangan anak tidak sesuai dengan yang diharapkan Kakek Nenek, Ayah Ibu yang melahirkannya? Tidakkah nama yang tidak cocok dengan sel-sel tubuh, vibrasi gelombang, jumlah detak jantung, peredaran darah, letupan gelembung imajenasi fikirannya, akan mempengaruhi tingkat kekebalan dan kasehatan tubuhnya? Apakah anak yang bernama Indoneia ini benar-benar lahir dari rahim Ibu Pertiwi yang menikah secara resmi?
Ataukah anak lamkoar dari perawan lugu yang di perkosa selama 350 tahun oleh pejantan bule yang kesepian di rantau, yang kemudian dengan serta merta melampiaskan nafsu seksualnya?. Kenapa bayi itu sejak di alam kandungan sudah menyusahkan Ayah- Bundanya? Kenapa pula setelah lahir sampai sekarang terkesan sakiat-sakitan. Sebagai orangtua, usaha apa yang akan dilakukan agar anaknya sembuh sediakala? Bagaimana perasaan orangtua ketika melihat anaknya mengeram kesakitan terus menerus?
Ke dokter spesialis apakah yang tepat menerka jenis penyakitnya? Menurut dokter. seberapa parah kekambuhan penyakitnya? Apakah wajib rawat inap, obat jalan, atau operasi bedah sekalian? Apakah Indonesia ini sudah benar-benar sebuah Negara? Mana pemerintahan yang menjalankan amanat rakyat? Mana rakyatnya yang berhak mendapat kesejahteraan dari pemerintahnya? Apakah rakyat benar-benar mengamanati sesuai hati nurani? Apakah pemerintah merasa diamanati?
Mengertikah kalau rakyat yang mengamanati sesungguhnya juragan Negara? Fahamkah kalau pemerintah yang diamanati sesungguhnya buruh rakyatnya? Tidak terbalikkah kalau kemudian pemerintah mengaku juragan? Bukankah wakil rakyat hanya segerombolan mafia yang sedang main gaplei? Layakkah kalau kartu gapleinya kemudian diuntit dibalik arena?
Apakah anak yang bernama Indonesia, yang lahir tahun 1945 kemarin sore itu sudah mengerti apa itu pemerintah? Bukankah pemerintah tak lebih hanya sekedar panitia polese keuangan dunia? Apakah harus Indonesia namanya? Tepatkah tujuan nasionalnya? Bagi rakyat, yang penting kesejahteraan ataukah sekedar mati-matian mempertahankan nama Indonesia? Kanapa harus pancasila lambang negaranya? Apa untungnya kalau hanya dijadikan lambang saja? Kenapa harus NKRI harga mati? Kenapa harus sistem presidential? Kenapa harus UUD45 dasarnya? Cukup kuatkah dasar pondasi itu?
Apa sesungguhnya yang penting bagi warga Negara? Apakah itu semua penting jika terus menerus menderita? Apakah tidak ada cara lain? Apakah tidak ada tokoh yang mumpuni memimpin bangsa ini? Apakah seluruh masyarakat Indonesia mengerti kebobrokan sistem ini? Apakah seluruh penghuni Indonesia merasa dan menyadari kalau Indonesia sudah diambang kematian? Apakah masyarakat Indonesia mengerti kalau semasa hidupnya Indonesia sakit parah, sejenis komplikasi yang tak mungkin disembuhkan? Apakah kita tau berjajar-jajar pulau ini hanya bertengger di atas lempengan perut bumi? Apakah kita siap dengan gempa susulan yang terus menerus? Apakah kita siap dengan gempa berkekuatan 9 koma sekian skala rehter? Apakah kita siap dengan gempa yang tak lagi bisa diukur dengan seismograf?
Apaah kita siap dengan gempa yang tak ada lagi manusia yang sempat mengevakuasi? Apakah kita tau kalau Tuhan tidak ikhlas begitu saja menciptakan alam semesta ini? Kenapa kita tidak bertanya buat siapa Tuhan siapkan neraka?
Saya menghimbau agar pembaca mengisi pertanyaan pembaca sendiri yang belum kami tulis.
Saya bermaksud mempersiapkan anda agar memulai pemaknaan anda terhadap Indonesia ke depan.
Sehingga pada waktu Indonesia berubah kelak, anda tidak kaget.
Pertanyaan di atas juga tidak harus dijawab oleh siapa-siapa. Cobalah menjawab sendiri. Dengan demikian anda akan merasa memiliki negera ini dan seolah bersikap sebagai orang tua bangsa yang telaten ngemong seluruh tingkah laku anak-anak negeri, termasuk anak-anak yang bernama DPR, MPR dan Presiden
Semakin banyak koleksi pertanyaan yang anda bubuhkan dalam tulisan ini berarti anda sedang membangun peradaban Indonesia baru. sebuah Negara yang akan dijuluki macan kupluk an. Negara besar dan penuh wibawah yang memimpin belantara dunia
*(Ketika kota Bagdad dikepung oleh tentara Jengiz Khan, dan umat jatuh nyalinya, justru)
**(seorang sufi buta turun ke pasar, menyampaikan khotbah yang membakar)*
***)Denyar beribu tanya.
Pernahkah kita sejenak saja berfikir tentang apa arti Indonesia? Siapa yang awal sekali memberi nama Iandonesia? Apakah nama itu benar-benar sesuai dengan karakter jiwa yang dicita-citakan Nenek Moyangnya saat mereka menimang anak cucu cicitnya kelak? Apakah nama itu kebanggaan Ayah-Bundanya yang tau persis darah dagingnya? Atau sandainya bayi dalam kandungan dapat berbicara, apakah bayi kecil Indonesia ini setuju kalau dirinya dijuluki dengan panggilan itu?
Lantas bagaimana jika nantinya perkembangan anak tidak sesuai dengan yang diharapkan Kakek Nenek, Ayah Ibu yang melahirkannya? Tidakkah nama yang tidak cocok dengan sel-sel tubuh, vibrasi gelombang, jumlah detak jantung, peredaran darah, letupan gelembung imajenasi fikirannya, akan mempengaruhi tingkat kekebalan dan kasehatan tubuhnya? Apakah anak yang bernama Indoneia ini benar-benar lahir dari rahim Ibu Pertiwi yang menikah secara resmi?
Ataukah anak lamkoar dari perawan lugu yang di perkosa selama 350 tahun oleh pejantan bule yang kesepian di rantau, yang kemudian dengan serta merta melampiaskan nafsu seksualnya?. Kenapa bayi itu sejak di alam kandungan sudah menyusahkan Ayah- Bundanya? Kenapa pula setelah lahir sampai sekarang terkesan sakiat-sakitan. Sebagai orangtua, usaha apa yang akan dilakukan agar anaknya sembuh sediakala? Bagaimana perasaan orangtua ketika melihat anaknya mengeram kesakitan terus menerus?
Ke dokter spesialis apakah yang tepat menerka jenis penyakitnya? Menurut dokter. seberapa parah kekambuhan penyakitnya? Apakah wajib rawat inap, obat jalan, atau operasi bedah sekalian? Apakah Indonesia ini sudah benar-benar sebuah Negara? Mana pemerintahan yang menjalankan amanat rakyat? Mana rakyatnya yang berhak mendapat kesejahteraan dari pemerintahnya? Apakah rakyat benar-benar mengamanati sesuai hati nurani? Apakah pemerintah merasa diamanati?
Mengertikah kalau rakyat yang mengamanati sesungguhnya juragan Negara? Fahamkah kalau pemerintah yang diamanati sesungguhnya buruh rakyatnya? Tidak terbalikkah kalau kemudian pemerintah mengaku juragan? Bukankah wakil rakyat hanya segerombolan mafia yang sedang main gaplei? Layakkah kalau kartu gapleinya kemudian diuntit dibalik arena?
Apakah anak yang bernama Indonesia, yang lahir tahun 1945 kemarin sore itu sudah mengerti apa itu pemerintah? Bukankah pemerintah tak lebih hanya sekedar panitia polese keuangan dunia? Apakah harus Indonesia namanya? Tepatkah tujuan nasionalnya? Bagi rakyat, yang penting kesejahteraan ataukah sekedar mati-matian mempertahankan nama Indonesia? Kanapa harus pancasila lambang negaranya? Apa untungnya kalau hanya dijadikan lambang saja? Kenapa harus NKRI harga mati? Kenapa harus sistem presidential? Kenapa harus UUD45 dasarnya? Cukup kuatkah dasar pondasi itu?
Apa sesungguhnya yang penting bagi warga Negara? Apakah itu semua penting jika terus menerus menderita? Apakah tidak ada cara lain? Apakah tidak ada tokoh yang mumpuni memimpin bangsa ini? Apakah seluruh masyarakat Indonesia mengerti kebobrokan sistem ini? Apakah seluruh penghuni Indonesia merasa dan menyadari kalau Indonesia sudah diambang kematian? Apakah masyarakat Indonesia mengerti kalau semasa hidupnya Indonesia sakit parah, sejenis komplikasi yang tak mungkin disembuhkan? Apakah kita tau berjajar-jajar pulau ini hanya bertengger di atas lempengan perut bumi? Apakah kita siap dengan gempa susulan yang terus menerus? Apakah kita siap dengan gempa berkekuatan 9 koma sekian skala rehter? Apakah kita siap dengan gempa yang tak lagi bisa diukur dengan seismograf?
Apaah kita siap dengan gempa yang tak ada lagi manusia yang sempat mengevakuasi? Apakah kita tau kalau Tuhan tidak ikhlas begitu saja menciptakan alam semesta ini? Kenapa kita tidak bertanya buat siapa Tuhan siapkan neraka?
Saya menghimbau agar pembaca mengisi pertanyaan pembaca sendiri yang belum kami tulis.
Saya bermaksud mempersiapkan anda agar memulai pemaknaan anda terhadap Indonesia ke depan.
Sehingga pada waktu Indonesia berubah kelak, anda tidak kaget.
Pertanyaan di atas juga tidak harus dijawab oleh siapa-siapa. Cobalah menjawab sendiri. Dengan demikian anda akan merasa memiliki negera ini dan seolah bersikap sebagai orang tua bangsa yang telaten ngemong seluruh tingkah laku anak-anak negeri, termasuk anak-anak yang bernama DPR, MPR dan Presiden
Semakin banyak koleksi pertanyaan yang anda bubuhkan dalam tulisan ini berarti anda sedang membangun peradaban Indonesia baru. sebuah Negara yang akan dijuluki macan kupluk an. Negara besar dan penuh wibawah yang memimpin belantara dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar