Sabrank Suparno
Mungkin pembahasan ini luput dari dan atau sekedar tertinggal dari gemontangnya para pakar yang sedang beropini ria tantang lugurnya Bank Century: Kasus yang kian hangat dan belum terpecahkan jluntrung permasalahannya. Masalah yang pelik melilit barisan papan atas petinggi pemerintahan Indonesia awal tahun 2010 ini.
Bagi masyarakat Indonesia, kayaknya sudah kehabisan alasan untuk berandai optimis bahwa kasus ini akan terselesaikan dengan mulus. Belajar dari perfoma akting beberapa kasus yang selama ini menyentil kursi utama pemerintahan, selalu beranding cerita bersambung di belakang layar. Hukum dan perundang-undangan yang selama ini menjadi satu-satunya pedang justice pem_belah kebenaran terbukti belum mampan merajang kalangan papan atas negara kita. Unik dan lucunya justru hukum ditajamkan dengan rasa bangga hanya sekedar mengiris iris kasus yang sangat receh dan sepele. Hal semacam inilah yang menjadi acuan masayarakat Indonesia untuk menentukan nilai lebih awal dari sebuah kompetensi percaturan politik kalangan birokrasi. DPR dan aparat terkait yang notabenenya sebagai wakil atau buruhnya rakyat hanya tampil seolah-olah(koyok iyo iyo o)
Kita menemukan tipe modus yang sama dalam memerani pembobolan uang rakyat. Yakni selalu bergayung sambut dengan masa pemerintahan yang lalu. Yang pada ahirnya terdakwa raib kasusnya di ujung saku yang bernama ‘tangguhan proses pengadilan. Kelumpuhan badan Yudikatif ini bukan semata kekroposan moral para pejabat yang sedang mendekami, tetapi juga karena bentuk perundang-undangan yang bermatarantai saling menikam, bertabrakannya UU yang satu dengan lainnya. Ekses dari sistem ini adalah bahwa, tak akan ada yang sanggup bagi tokoh’institusi’sesakti apapun untuk menguak tabir pelik, krusial dan komplikitit ini. Sebab mereka sudah pasti ’telak’ satu kosong sebelum bertanding.
Coba kita urik sejenak. Misalnya kenapa harus bank century yang dicacati? Kenapa bank itu diberi nama century? Bukankah itu nama jajaran planet luar angkasa? Bukankah century itu gugusan superclasster (gugusan seratus bintang angkasa) yang ‘beterbangan’di atas bumi kita ini.
Peradaban dunia global belum moncer gerahnya dari hiruk pikuk perhitungan para Astrolog dan Ahli Hisab mengenai kehancuran peradaban tahun 2012. Apalagi diperkuat dengan ahli Ma,rifat yang diperkenankan Alloh untuk mengetahui kilas kehancuran century planet luar angkasa tersebut, yang berakibat pada bumi di seputaran tahun 2012 nanti.
Dalam perhitungan para Astronom, tahun 2012 itu tepat pada siklus kurun tertentu, dimana daya gravitasi seluruh planet bertemu dalam satu ruas dengan titik pusat matahari. Tetapi bukan matahari yang kita lihat ini. Matahari yang di maksud adalah ’Alsion’.Gambaran alsion dalam bahasa jawa’pusat jegleran’,Dimana alsion itu dahulu pusat terjadinya jagat raya. Pernahkah anda melihat orang yang menyabetkan pecut ke angkasa? Dan lantas cambuk itu meletupkan sepercik api. Sekedar metafor memahami tantang alsion. Percikan api itulah yang disebut ‘matahari alsion’. Yang kemudian bermunculan ribuan planet disekitar alsion, termasuk gugusan century bumi kita ini.
Pertemuan daya gravitasi dalam satu ruas inilah dimungkinkan, mempengaruhi daya gravitasi bumi. Bumi akan terhenti beberapa menit, tidak ber-rotasi. Ketika bumi tidak ber-rotasi, otomatis hukum kealaman, naturaly atau ’sunnatulloh’ tidak berlaku. Atom-atom yang semestinya aktif bersenyawa antar unsur, justru terhenti. Semisal unsur atom c, hanya bersenyawa dengan c pula. Tidak dengan yang semestinya. Padahal jenis atom c4(c four), berpotensi ladakan hebat. Kita tentu ingat Paradise Klup Kuta Bali yang diledakkan Amrozi cs, yang disinyalir Densus 88, hulu ledaknya sarat bermuatan atom c4.
Jika demikian kejadiannya, mustahil rasio menyangkal. Ketika atom tidak ber-kohesi, benda apa saja bisa meledak. Termasuk bumi hunian kita ini. Tarikan daya gravitasi yang super kuat juga berpotensi pecahnya lempengan bumi. Yang pada ahirnya guncangkan gemparuah meluluh lantah.
Mungkin secara kebetulan, atau mungkin juga tepat, jika hal ini disindir Alloh dalam al qur,an surat ke 20, ayat 12. Gambaran tahun 2012. Dimana akan datang dunia baru yang lebih suci, transparan, lebih benar ‘demokratis’. Tentu saja untuk memasuki dunia baru ini, peran dunia lama harus disortir terlebih dulu. Dunia baru: Indonesia baru. Yang tidak layak berlabuh disingkirkan lebih dulu. Atau yang terlalu kotor penuh dengan debu mediasi, perantara, harus dilucuti. “..ini jurang suci, kalau ingin masuk, copotlah sandalmu”.
Indonesia sekarang seakan berada di serentetan ayat ayat di atas. Pembobolan Bank Century ibarat bermain api, dan mengakibatkan kegoncangan sesuatu yang bernama ‘century’. Apakah ini isyarat bagi kita, bahwa gugusan planet century benar-benar akan mengoncangkan penghuninya? Modar!
Mungkin pembahasan ini luput dari dan atau sekedar tertinggal dari gemontangnya para pakar yang sedang beropini ria tantang lugurnya Bank Century: Kasus yang kian hangat dan belum terpecahkan jluntrung permasalahannya. Masalah yang pelik melilit barisan papan atas petinggi pemerintahan Indonesia awal tahun 2010 ini.
Bagi masyarakat Indonesia, kayaknya sudah kehabisan alasan untuk berandai optimis bahwa kasus ini akan terselesaikan dengan mulus. Belajar dari perfoma akting beberapa kasus yang selama ini menyentil kursi utama pemerintahan, selalu beranding cerita bersambung di belakang layar. Hukum dan perundang-undangan yang selama ini menjadi satu-satunya pedang justice pem_belah kebenaran terbukti belum mampan merajang kalangan papan atas negara kita. Unik dan lucunya justru hukum ditajamkan dengan rasa bangga hanya sekedar mengiris iris kasus yang sangat receh dan sepele. Hal semacam inilah yang menjadi acuan masayarakat Indonesia untuk menentukan nilai lebih awal dari sebuah kompetensi percaturan politik kalangan birokrasi. DPR dan aparat terkait yang notabenenya sebagai wakil atau buruhnya rakyat hanya tampil seolah-olah(koyok iyo iyo o)
Kita menemukan tipe modus yang sama dalam memerani pembobolan uang rakyat. Yakni selalu bergayung sambut dengan masa pemerintahan yang lalu. Yang pada ahirnya terdakwa raib kasusnya di ujung saku yang bernama ‘tangguhan proses pengadilan. Kelumpuhan badan Yudikatif ini bukan semata kekroposan moral para pejabat yang sedang mendekami, tetapi juga karena bentuk perundang-undangan yang bermatarantai saling menikam, bertabrakannya UU yang satu dengan lainnya. Ekses dari sistem ini adalah bahwa, tak akan ada yang sanggup bagi tokoh’institusi’sesakti apapun untuk menguak tabir pelik, krusial dan komplikitit ini. Sebab mereka sudah pasti ’telak’ satu kosong sebelum bertanding.
Coba kita urik sejenak. Misalnya kenapa harus bank century yang dicacati? Kenapa bank itu diberi nama century? Bukankah itu nama jajaran planet luar angkasa? Bukankah century itu gugusan superclasster (gugusan seratus bintang angkasa) yang ‘beterbangan’di atas bumi kita ini.
Peradaban dunia global belum moncer gerahnya dari hiruk pikuk perhitungan para Astrolog dan Ahli Hisab mengenai kehancuran peradaban tahun 2012. Apalagi diperkuat dengan ahli Ma,rifat yang diperkenankan Alloh untuk mengetahui kilas kehancuran century planet luar angkasa tersebut, yang berakibat pada bumi di seputaran tahun 2012 nanti.
Dalam perhitungan para Astronom, tahun 2012 itu tepat pada siklus kurun tertentu, dimana daya gravitasi seluruh planet bertemu dalam satu ruas dengan titik pusat matahari. Tetapi bukan matahari yang kita lihat ini. Matahari yang di maksud adalah ’Alsion’.Gambaran alsion dalam bahasa jawa’pusat jegleran’,Dimana alsion itu dahulu pusat terjadinya jagat raya. Pernahkah anda melihat orang yang menyabetkan pecut ke angkasa? Dan lantas cambuk itu meletupkan sepercik api. Sekedar metafor memahami tantang alsion. Percikan api itulah yang disebut ‘matahari alsion’. Yang kemudian bermunculan ribuan planet disekitar alsion, termasuk gugusan century bumi kita ini.
Pertemuan daya gravitasi dalam satu ruas inilah dimungkinkan, mempengaruhi daya gravitasi bumi. Bumi akan terhenti beberapa menit, tidak ber-rotasi. Ketika bumi tidak ber-rotasi, otomatis hukum kealaman, naturaly atau ’sunnatulloh’ tidak berlaku. Atom-atom yang semestinya aktif bersenyawa antar unsur, justru terhenti. Semisal unsur atom c, hanya bersenyawa dengan c pula. Tidak dengan yang semestinya. Padahal jenis atom c4(c four), berpotensi ladakan hebat. Kita tentu ingat Paradise Klup Kuta Bali yang diledakkan Amrozi cs, yang disinyalir Densus 88, hulu ledaknya sarat bermuatan atom c4.
Jika demikian kejadiannya, mustahil rasio menyangkal. Ketika atom tidak ber-kohesi, benda apa saja bisa meledak. Termasuk bumi hunian kita ini. Tarikan daya gravitasi yang super kuat juga berpotensi pecahnya lempengan bumi. Yang pada ahirnya guncangkan gemparuah meluluh lantah.
Mungkin secara kebetulan, atau mungkin juga tepat, jika hal ini disindir Alloh dalam al qur,an surat ke 20, ayat 12. Gambaran tahun 2012. Dimana akan datang dunia baru yang lebih suci, transparan, lebih benar ‘demokratis’. Tentu saja untuk memasuki dunia baru ini, peran dunia lama harus disortir terlebih dulu. Dunia baru: Indonesia baru. Yang tidak layak berlabuh disingkirkan lebih dulu. Atau yang terlalu kotor penuh dengan debu mediasi, perantara, harus dilucuti. “..ini jurang suci, kalau ingin masuk, copotlah sandalmu”.
Indonesia sekarang seakan berada di serentetan ayat ayat di atas. Pembobolan Bank Century ibarat bermain api, dan mengakibatkan kegoncangan sesuatu yang bernama ‘century’. Apakah ini isyarat bagi kita, bahwa gugusan planet century benar-benar akan mengoncangkan penghuninya? Modar!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar