Devi M. Lestari
Ketika sorak sorai tak lagi terdengar
Hempasan sang bayu terabaikan
Pada saat itulah
Sang maha Agung pun memberi jawaban
KUN FAYAKUNN……
Maka terjadilah apa yang ia kehendaki
Kucuran darah tak terelakkan
Semua berserakkan….
Aku pun tak kuasa….
Tangisku diam tanpa kata
Sakit pun seolah tak ku rasa
Begitu sakit bercampur sesal yang ada….
Tapi ku dikuatkan oleh kata bijak, bahwa
“hidup tidak untuk disesali, tetapi dinikmati dan apabila terlalu sakit
Untuk dirasa maka cukup untuk dikenang, jangan sampai terulangi”
Terima kasih atas teguran mu Tuhan….
Kau masih pertemukan ku dengan orang-orang terkasih,
Mereka adalah senyum kebahagiaan ku….
Semangat ku bangkit untuk dan karena mereka…
Ketika sorak sorai tak lagi terdengar
Hempasan sang bayu terabaikan
Pada saat itulah
Sang maha Agung pun memberi jawaban
KUN FAYAKUNN……
Maka terjadilah apa yang ia kehendaki
Kucuran darah tak terelakkan
Semua berserakkan….
Aku pun tak kuasa….
Tangisku diam tanpa kata
Sakit pun seolah tak ku rasa
Begitu sakit bercampur sesal yang ada….
Tapi ku dikuatkan oleh kata bijak, bahwa
“hidup tidak untuk disesali, tetapi dinikmati dan apabila terlalu sakit
Untuk dirasa maka cukup untuk dikenang, jangan sampai terulangi”
Terima kasih atas teguran mu Tuhan….
Kau masih pertemukan ku dengan orang-orang terkasih,
Mereka adalah senyum kebahagiaan ku….
Semangat ku bangkit untuk dan karena mereka…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar