Komunitas Pena ‘KOMA’ Bahrul Ulum, yang selama ini eksis mengembangkan kreatifitas santri khususnya di bidang jurnalistik, pada tanggal 24 September 2010 yang bertepatan tanggal 15 Syawal 1431 H, mengadakan agenda rutin tahunan, yakni Halal Bi Halal KOMA.
Halal Bi Halal yang diselenggarakan oleh komunitas pena ‘KOMA’ Bahrul Ulum bertempat di mushola PP. Al-Wahabiyyah II Bahrul Ulum itu dimulai pada pukul 14.00 WIB. Selaku MC, Fithrotin Maulidyah menyapa para anggota baru maupun calon anggota KOMA dan para undangan yang memenuhi aula. Dengan nada lembut dan santai, Fithrotin Maulidyah membacakan rentetan acara demi acara.
Sambutan pertama yang disampaikan oleh Reyhan Arif Pambudi( ketua KOMA putra). Dengan gaya khas enjoy, Reyhan menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan agenda-agenda KOMA kedepan. Dalam kesempatan itu, Reyhan juga menyampaikan permohonan maaf kepada anggota lama maupun anggota baru yang akan dipenaba (penerimaan anggota baru) pada pertengahan bulan Oktober nanti. Permohonan maaf itu sekaligus mewakili pengurus harian KOMA putra dengan ucapan "minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin". Selama menjabat sebagai pengurus masa periode 2009-2010, Reyhan juga mengarahkan kepada anggota KOMA khususnya dan semua elemen masyarakat umumnya untuk selalu berkarya dan berkarya.
Menyusul sambutan berikutnya disampaikan oleh Asmaul Chusna( ketua KOMA putri). Asmaul Chusna menegaskan agenda rutinan yang sudah dijalankan komunitas KOMA selama ini semisal: tempel karya sastra di mading, buletin bulanan, bedah buku, pertemuan seputar sastra, sholawat dll. Penegasan agenda rutinan dimaksudkan sebagai perkenalan kepada anggota baru yang kebanyakan santri kelas 1 MA/i MTs. Sampai tertanda ahir September, jumlah anggota komunitas KOMA sekitar 46 peminat literasi.
Setelah beristirahat, acara kemudian diteruskan dengan musikalisasi puisi. Semua anggota KOMA berpartisipasi memeriahkan acara siang itu. Moh. Stabit R dan Reyhan Arif Pambudi asyik berduet membaca //adapun kita fir’aun picisan//bermain perang perangan//tidur ngorok sampai siang// penggalan puisi Emha Ainun Najib yang judulnya Kutub Jogja.
Setelah kegirangan berjingkrak puisi ria, acara dilanjutkan dengan wawasan budaya yang disampaikan oleh Mangun Kuncoro(penulis senior Tambakberas). Dalam pemaparannya, Beliau menekankan kepada seluruh anggota KOMA agar selalu berkarya, terutama dalam bidang tulis menulis. Beliau juga menyampaikan bahwasannya ‘tulisan adalah sebuah prasasti’ dikehidupan yang akan datang. Al-quran misalnya, kalau tidak ditulis para sahabat nabi, niscaya tulisan al-quran yang kita baca saat ini hanyalah sebuah cerita turun menurun dari nenek moyang.
Suatu acara, jika tidak ditulis liputannya, dimungkinkan orang yang mendengarkan akan berbeda kutipan karena lupa. Ini membuktikan bahwasannya menulis sangat penting dalam proses kehidupan kita. "Usahakan dalam 1 hari, kamu sudah menulis 2 bait saja mulai sekarang, maka tidak menutup kemungkinan kelak kamu menjadi orang yang diidolakan banyak orang seperti Quraisy sihab dengan tafsir qur'annya, Kang Abik dengan novel KCB dan ACC-nya. Dan masih banyak penulis yang bangga akan tulisannya dan merasa memperoleh manfaat yang lebih dari menulis," tutur Mangun Kuncoro.
Acara selanjutnya diisi dengan tanya jawab yang dipandu oleh Bang Shomad (pembimbing). Sembari menjawab beberapa pertanyaan, pengurus harian KOMA juga membahas mengenai pembuatan seragam anggota.
Seiring waktu yang terus berputar, tepat jam 15.35 WIB acara ditutup dengan do'a. Akan tetapi ada yang patut disayangkan yakni ketidakhadiran Sabrank Suparno (penulis Radar Mojokerto, Jawa Pos) untuk turut memberikan wawasan budaya kepada segenap anggota seperti beberapa waktu lalu di komunitas KOMA. Akan tetapi "alhamdulillah" hal tersebut tidak mengurangi khidmadnya acara kami. Sabrank hanya berpesan agar KOMA mencatat laporan tiap acara berlangsung sebagai bukti keterlibatan sastra dalam konteks kekinian para seniman.
Halal Bi Halal yang diselenggarakan oleh komunitas pena ‘KOMA’ Bahrul Ulum bertempat di mushola PP. Al-Wahabiyyah II Bahrul Ulum itu dimulai pada pukul 14.00 WIB. Selaku MC, Fithrotin Maulidyah menyapa para anggota baru maupun calon anggota KOMA dan para undangan yang memenuhi aula. Dengan nada lembut dan santai, Fithrotin Maulidyah membacakan rentetan acara demi acara.
Sambutan pertama yang disampaikan oleh Reyhan Arif Pambudi( ketua KOMA putra). Dengan gaya khas enjoy, Reyhan menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan agenda-agenda KOMA kedepan. Dalam kesempatan itu, Reyhan juga menyampaikan permohonan maaf kepada anggota lama maupun anggota baru yang akan dipenaba (penerimaan anggota baru) pada pertengahan bulan Oktober nanti. Permohonan maaf itu sekaligus mewakili pengurus harian KOMA putra dengan ucapan "minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin". Selama menjabat sebagai pengurus masa periode 2009-2010, Reyhan juga mengarahkan kepada anggota KOMA khususnya dan semua elemen masyarakat umumnya untuk selalu berkarya dan berkarya.
Menyusul sambutan berikutnya disampaikan oleh Asmaul Chusna( ketua KOMA putri). Asmaul Chusna menegaskan agenda rutinan yang sudah dijalankan komunitas KOMA selama ini semisal: tempel karya sastra di mading, buletin bulanan, bedah buku, pertemuan seputar sastra, sholawat dll. Penegasan agenda rutinan dimaksudkan sebagai perkenalan kepada anggota baru yang kebanyakan santri kelas 1 MA/i MTs. Sampai tertanda ahir September, jumlah anggota komunitas KOMA sekitar 46 peminat literasi.
Setelah beristirahat, acara kemudian diteruskan dengan musikalisasi puisi. Semua anggota KOMA berpartisipasi memeriahkan acara siang itu. Moh. Stabit R dan Reyhan Arif Pambudi asyik berduet membaca //adapun kita fir’aun picisan//bermain perang perangan//tidur ngorok sampai siang// penggalan puisi Emha Ainun Najib yang judulnya Kutub Jogja.
Setelah kegirangan berjingkrak puisi ria, acara dilanjutkan dengan wawasan budaya yang disampaikan oleh Mangun Kuncoro(penulis senior Tambakberas). Dalam pemaparannya, Beliau menekankan kepada seluruh anggota KOMA agar selalu berkarya, terutama dalam bidang tulis menulis. Beliau juga menyampaikan bahwasannya ‘tulisan adalah sebuah prasasti’ dikehidupan yang akan datang. Al-quran misalnya, kalau tidak ditulis para sahabat nabi, niscaya tulisan al-quran yang kita baca saat ini hanyalah sebuah cerita turun menurun dari nenek moyang.
Suatu acara, jika tidak ditulis liputannya, dimungkinkan orang yang mendengarkan akan berbeda kutipan karena lupa. Ini membuktikan bahwasannya menulis sangat penting dalam proses kehidupan kita. "Usahakan dalam 1 hari, kamu sudah menulis 2 bait saja mulai sekarang, maka tidak menutup kemungkinan kelak kamu menjadi orang yang diidolakan banyak orang seperti Quraisy sihab dengan tafsir qur'annya, Kang Abik dengan novel KCB dan ACC-nya. Dan masih banyak penulis yang bangga akan tulisannya dan merasa memperoleh manfaat yang lebih dari menulis," tutur Mangun Kuncoro.
Acara selanjutnya diisi dengan tanya jawab yang dipandu oleh Bang Shomad (pembimbing). Sembari menjawab beberapa pertanyaan, pengurus harian KOMA juga membahas mengenai pembuatan seragam anggota.
Seiring waktu yang terus berputar, tepat jam 15.35 WIB acara ditutup dengan do'a. Akan tetapi ada yang patut disayangkan yakni ketidakhadiran Sabrank Suparno (penulis Radar Mojokerto, Jawa Pos) untuk turut memberikan wawasan budaya kepada segenap anggota seperti beberapa waktu lalu di komunitas KOMA. Akan tetapi "alhamdulillah" hal tersebut tidak mengurangi khidmadnya acara kami. Sabrank hanya berpesan agar KOMA mencatat laporan tiap acara berlangsung sebagai bukti keterlibatan sastra dalam konteks kekinian para seniman.
SubhanALLAH .....
BalasHapusSemoga semangat penulis muda di Indonesia khususnya dikalangan Pesantren semakin berkembang dan dapat menggapai mimpi-mimpi kita.....
Bismillahirrahmanirrahim.....
silakan yg mau mau mencetak naskahnya harap menghubungi ayonyetak titik com
BalasHapus