Minggu, 25 Juli 2021

Sajak-Sajak Isbedy Stiawan Z.S.

suarakarya-online.com
 
Jalan Siput
 
mulai diusik jemu. jalan macet.
bahkan sejenak lalu tak bisa bergerak
“mahasiwa unjukrasa lagi
di Kantor Walikota Jakarta Barat. Mereka menuntut”
kini bis merayap, masuk ke dunia siput
menuju perhentian kau mulai dibantai jemu
tak seperti janjimu sebelum pergi:
“aku akan tetap baik, semangat pejalan akan
menguatkan hatiku,” katamu
dan semenjak turun dari pesawat,
kenapa jalanmu limbung, matamu nanar, rambutmu tak lagi tergerai?
bahkan wajahmu tampak memerah. dunia, katamu, mulai terasa tak bundar.
“aku melangkah layaknya di tanah bergelombang. diayun-ayun…” ujarmu pelan
baiknya santap hidangan di depanmu
sebelum kau dikalahkan, dan
kita tak bisa menemukan penginapan
ataupun rumah bagi setiap orang pasti merindukan karena tak ingin menjadi ahasveros
yang dikutuk agar lupa
pada pintu rumah…maka lupakan kejemuan, juga para demonstran lalu tembus kemacetan
 
* jkt 271009
 
 
 
Ruang Tunggu
 
CATAT kembali nama dan alamatku,
juga jika penting tanggal dan tahun kelahiranku,
sebelum aku jauh dari
mulalu ingatlah segala kenangan
juga jam keberangkatan karena itulah waktu akhir tangan kita berjabat
sebagai perpisahan: sementara?
tanyamu cemasaku pun mulai dirundung gelisah
tapi bukan karena perpisahan,
aku hanya mencoba untuk menerka
apakah kepergianku inimenuju pertemuan
kembali?
 
* branti, 271009
 
 
 
Kubawa Kau
 
kubawa kau ke depan gerbang
yang akan mengantarmu
dan aku mengepak langit lengkung
“kuterima kau dengan segala dan
sepenuh sayap…”
lalu langit memberkati kita,
hujan memberi jalan, dan sungai
menandai langkah kita juga matahari jadi arah
di mana kita akan tiba dan berpelukcium
mahkota di kepalamu menjelma kupukupu
menuju taman bungadan peci yang terpasang di keplaku juga
kini ingin jadi merak membelah cakrawala!
 
* tnjngbintang, 231009
 
 
 
Perempuan Dibalut Malam
 
perempuan bercakap-cakap dalam telepon genggam di bawah langit malam membentang: dan teriakan-teriakan dari amarah tertahan “lelaki hanya tahu tapi tak pernah mau mengerti…”
perasaan perempuan selapis kulit bawang
hingga matamu merah, airmata yang tak bisa kau jaga
“perempuan hanya menjaga hati tapi tak mampu menulisnya jadi kalimat”
jadi peristiwa di lengkung malam ditandu oleh mendung wajahmu. perempuan yang memberi telinganya untuk selalu dibisiki
bercakap-cakapdan membuai
 
* lb, 221009, 22.59
 
 
 
Peristiwa Lain tentang Laut
 
kenapa selalu kau menyebutku lalut,
sedang aku cumalah air terhampar
menyilakan kapal-kapal berlayar mencari bandar
ataupun pada akhirnya terdampar
tenggelam? mestinya kau tidak memanggilku laut,
karena daku tak pula kuketahui:
apakah aku danau, kolam, atau?
hingga akhirnya musa membelah jadi dua bagian
lalu si laknat yang datang
kemudian terjepit setelah titian itu kembali pecah
oleh satu pukulan tongkat.
jadilah daratan, kembalilah ke asal!
apakah asalku adalah gelombang
sehingga kau selalu menyapaku laut
mungkin pula aku daratan
lalu banjir dari kota nuh memuara
sehingga kau memanggilku laut laut.?
alangkah rindu aku pada genangan,
banjir bandang
atau kota-kota yang dijungkirbalikkan
agar aku jadi peristiwa lagi,
seperti telah kau ceritakan
turun temurun di nukil dalam kitab-kitab
yang mungkin bisa kau tinggalkan di lemari
akankah musa datang lagi
dan menghentakkan tongkatnya ke tubuhku
agar para laknat terkubur dalam jiwakubahkan kuinginkan nuh membikin kapal lain sebelum banjir,
kemudian aku pun ikut menghanyutkan kota jadi tak bertanda:di antara gunung-gunung,
kapal-kapal, angin yang menggulung
aku pun jadi hidup bersama gelombang,
topan, dan ancaman untuk kau tandai
sebagai rahasia betapa maut dan hidup
sejalan dalam denyutku
 
* ss, 191009, 14.02
 
 
 
Aku Ikan di Kolam
 
kolam di belakang rumah
yang dulu kulihat jelas tanahnya
mulai menampung segala air mataku
dan ikan-ikan dari potongan tulangku tengah mencari kenikmatan lain
seraya menunggu kau pancing
akulah ikan itu kini menggelepar di kolam
yang kering oleh musim panas panjang
dan sebagai ikan, siripku menggapai
mulutku mengucap-ucap meski tak kutahu
apakah doa atau serapah
di kolam belakang rumah, aku jadi ikan
menunggu musim berganti
dan peri mencabut kutukan!
 
* 141009, 02.20
 
***

Isbedy Stiawan Z.S., lahir dan besar di Tanjungkarang. Menulis puisi, cerpen, dan esai yang dipublikasikan di sejumlah media massa daerah dan Jakarta. Lebih dari 15 buku cerpen dan puisi diterbitkan, dan baru terbit buku puisi Anjing Dini Hari (Rumah Aspirasi, Februari 2010). http://sastra-indonesia.com/2010/03/sajak-sajak-isbedy-stiawan-zs/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A. Azis Masyhuri A. Jabbar Hubbi A. Muttaqin A. Rego S. Ilalang A. Syauqi Sumbawi A.H. J Khuzaini A.S Laksana A’Syam Chandra Manthiek Aang Fatihul Islam Abdullah Alawi Abdurrahman Wahid Aditya Ardi Nugroho Afrizal Malna Afrizal Qosim Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Mulyadi Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Riadi Agus Sulton Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Saifullah Ahmad Yulden Erwin Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Idris Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Ali Rif’an Amien Kamil Andhi Setyo Wibowo Andry Deblenk Anggi Putri Anindita S. Thayf Anjrah Lelono Broto Anton Wahyudi Arie MP Tamba Arisyntya Hidayah Artikel Ary Nugraheni Asarpin Ayu Nuzul Balada Beni Setia Benny Benke Berita Binhad Nurrohmat Budaya Bung Tomo Bustanul Arifin Catatan Catullus Cerbung Cerkak Cerpen Chamim Kohari Choirul Cucuk Espe Dami N. Toda Daru Pamungkas Denny JA Denny Mizhar Devi M. Lestari Dhenok Kristianti Dian DJ Dian Sukarno Didin Tulus Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djoko Saryono Dody Yan Masfa Donny Darmawan Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Eka Kurniawan Eko Darmoko Eko Permadi Emha Ainun Nadjib Endah Wahyuningsih Esai Esti Nuryani Kasam Eva Dwi Kurniawan Evan Gunanzar Fahrudin Nasrulloh Fairuzul Mumtaz Fajar Alayubi Fanani Rahman Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathoni Mahsun Fathurrahman Karyadi Fathurrochman Karyadi Fathurrozak Felix K. Nesi Forum Sastra Jombang Galuh Tulus Utama Gandis Uka Geguritan Gol A Gong Gombloh (1948 – 1988) Grathia Pitaloka Gus Noy Gusti Eka Hadi Napster Hadi Sutarno Halim HD Hamka Hamzah Tualeka Zn Hardy Hermawan Hasnan Bachtiar Hawe Setiawan Hilmi Abedillah Hudan Hidayat Husnul Khotimah Ignas Kleden Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imas Senopati Indria Pamuhapsari Irwan J Kurniawan Isbedy Stiawan Z.S. J Anto Jamal Ma’mur Asmani John H. McGlynn Jombangan Junaedi Kalis Mardiasih Kardono Setyorakhmadi Kasnadi Kemah Budaya Panturan (KBP) KetemuBuku Jombang Ki Ompong Sudarsono Kiki Mikail Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Kritik Sastra Kurniawan Junaedhie Latief Noor Rochmans Liestyo Ambarwati Khohar M Rizqi Azmi M. Aan Mansyur M. Abror Rosyidin M. Badrus Alwi M. Lutfi M. Shoim Anwar Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mangun Kuncoro Mardi Luhung Mardiansyah Triraharjo Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Marjohan Massayu Melani Budianta Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Mh Zaelani Tammaka Miftachur Rozak Muhamad Taslim Dalma Muhammad Al-Mubassyir Muhammad Antakusuma Muhammad Muhibbuddin Muhammad Yasir Mukadi Mukani Munawir Aziz Musfeptial Musa Nawa Tunggal Nawangsari Niduparas Erlang Nikita Mirzani Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nur Chasanah Nurel Javissyarqi Ocehan Oei Hiem Hwie Oka Rusmini Opini Padhang Mbulan Paguyuban Ludruk Karya Budaya Mojokerto Parimono V / 40 Plandi Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Gus Dur Prosa Puisi Purwanto Putu Wijaya R Giryadi Raedu Basha Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rama Prambudhi Dikimara Ramadhan Al-yafi Rasanrasan Boengaketji Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Resensi Reyhan Arif Pambudi Ribut Wijoto Robin Al Kautsar Rodli TL Rony Agustinus Rudi Haryatno Rumah Budaya Pantura (RBP) S. Arimba S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sajak Salamet Wahedi Samsudin Adlawi Sasti Gotama Saut Situmorang SelaSAstra Boenga Ketjil Selendang Sulaiman Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Silka Yuanti Draditaswari Siti Sa'adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Soesilo Toer Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sugito Ha Es Suharsono Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syamsudin Walad T Agus Khaidir Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Eska Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tri Wahyu Utami Ulfatul Muhsinah (Oshin) Umar Fauzi Ballah Universitas Jember Virdika Rizky Utama Vyan Tashwirul Afkar W.S. Rendra Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Jengki Sunarta Wong Wing King Yanuar Yachya Yudhistira Massardi Yusuf Suharto Zainuddin Sugendal Zamakhsyari Abrar